Oleh: M. Saddam Al-Buni
Perguruan tinggi (PT) merupakan objek yang konkrit sebagai miniatur
pemerintahan. Walaupun tidak semua perguruan tinggi memiliki struktur dan fasilitas
akademik yang sama, tetapi pada dasarnya setiap perguruan tinggi dan kampus
memiliki konsep yang mirip dengan aktivitas dan sivitas pemerintahan
(Antropologi Kampus).
Konsep dunia pemerintahan misalnya ada rakyat, aparatur
pemerintahan seperti legislatif, eksekutif dan yudekatif disamping berbagai
intansi pemerintahan yang mendukung terciptanya pemerintahan yang berdaulat.
Begitu pun dengan dunia kampus, ada Dewan Mahasiswa (DEMA) atau Badan Eksekutif
Mahasiswa (BEM) sebagai tatanan eksekutif dibawah pengawasan pihak rektorat yang
berperan sebagai kepala dan menteri dalam pemerintahan (Yudekatif), begitu pun
struktur yang lebih rendah terdapat Senat Fakultas dan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) yang kelak akan
menjadi cikal bakal pengusungan aparatur BEM (Legislatif).
Sangat kontras kesamaan antara proses perputaran pemerintahan
negara dengan pemerintahan disuatu perguruan tinggi (sivitas kampus), dimana
mahasiswa sebagai rakyat juga memiliki bebagai hak dan kewajiban yang bisa dipenuhi,
seperti pemilu, proses kegiatan belajar mengajar (KBM), maupun suasana demontrasi
ketika mahasiswa merasa hak-haknya dilecehkan dan dibatasi.
Hal lain yang bersifat realitas seperti berbagai konfrontasi dan
polemik di dunia kampus adalah moment pemilu ketua dan jajaran DEMA, Senat dan
HMJ yang menawarkan suasana demokrasi dan berbagai kemelut problematika yang
komprehensif, karena para bakal calon diusung dari berbagai bendera organisasi
yang mendadak menjadi monster pragmatis dan saling arogan,
sehingga mengundang penindasan dan marjinalisasi. Ketika terpilihnya ketua dari
suatu basis organisasi maka berbagai kemudahan akademik dan penguasaan basis
akan terbuka lebar bagi pihaknya, sedangkan pihak yang kalah dalam pemilu akan
menjadi oposisi yang terkadang secara terang-terangan menggelar aksi sebagai
bentuk perlawanan dengan berbagai alasan yang mendasarinya.
Demikian realitas yang cukup kompleks terjadi dalam dunia kampus
sebagai sarana utama perguruan tinggi, sehingga dunia kampus akan menjadi
rujukan yang cukup beralasan untuk mengenal polemik dan problematika di dunia pemerintahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar